Monday, February 29, 2016

Infrastruktur dan prosedur lebih mendalam

Tantangan infrastruktur di Indonesia tidak bisa diselesaikan oleh perusahannya sendiri. Industri e-commerce berharap pemerintah juga turut mengambil langkah. Utamanya terkait infrastruktur internet yang belum stabil dan transportasi yang kerap sulit diandalkan.
Perwakilan dari layanan logistik RPX menunjukkan bahwa prosedur perizinan dari bea cukai untuk pengantaran ke negara lain tidak efisien. Pemerintah diharapkan bisa mencari solusi terkait hal ini.

Dukungan dan perlindungan bagi para pemain baru

Beberapa e-commerce mengingatkan pemerintah agar memberi kemudahan bagi para pendatang baru yang mau memasuki memasuki ranah ini. Saran mereka termasuk memberi kemudahan peraturan bagi bisnis kecil dan menengah untuk mendapatkan akses ke investor, dan memberi potongan pajak pada perusahaan baru.

E-commerce akan dihilangkan dari daftar investasi berstigma negatif secara bertahap

Sejak Juni 2013, e-commerce menjadi satu dari industri yang dicoret dari daftar investasi asing. Namun baru-baru ini, Rudiantara mengatakan ia sedang berdiskusi dengan ekosistem kementerian lainnya untuk menyelesaikan peraturan ini. Sejumlah pemain besar seharusnya bisa membuka jalan masuknya investasi asing, dan di acara idEA ini juga dijelaskan beberapa rencana besar mengenai investor asing, tentunya dengan peraturan yang jelas.

Kepercayaan pelanggan lebih berharga ketimbang sertifikasi

Masalah lain yang menjadi sorotan adalah bagaimana menanamkan kepercayaan. Beberapa pemain e-commerce menekankan keharusan sertifikasi, sementara sisanya lebih mengutamakakan kepercayaan pelanggan. Terkait hal ini, Rudiantara mengatakan bila pihaknya tengah merencanakan pengenalan sistem sertifikasi.

Keabsahan Kontrak Elektronik

E-Commerce lahir berdasarkan kontrak jual beli yang terjadi secara elektronik antara penjual dan pembeli.
Hingga saat ini masih terjadi kekosongan hukum di Indonesia, sebab belum mengakomodir tentang syarat-syarat sahnya suatu kontrak elektronik secara khusus.
Namun, prinsip dasar keberlakuan suatu kontrak di Indonesia mengacu pada Pasal 1320 KUHPerdata, sehingga dapat pula diterapkan pada kontrak elektronik.
Adapun syarat sahnya perjanjian menurut Pasal 1320 KUHPerdata adalah:
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya
Keberadaan suatu unsur kesepakatan dalam E-Commerce diukur melalui pembeli yang mengakses dan menyetujui penawaran melalui internet.
Hal ini dapat diterjemahkan sebagai penerimaan untuk menyepakati sebuah hubungan hukum.
E-Commerce ini secara tertuang dalam kontrak baku dengan prinsip take it or leave it, sebab seluruh penawaran beserta persyaratan pembelian suatu produk sudah tercantum dan pembeli dapat menyetujuinya atau tidak.
Persetujuan yang diberikan oleh pembeli ini menjadi dasar dari kesamaan kehendak para pihak, sehingga kesepakatan dalam kontrak elektronik lahir.
2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian
Cakap menurut hukum adalah orang yang telah dewasa menurut hukum, yaitu seseorang yang telah berumur 21 tahun dan telah kawin, serta tidak di bawah pengampuan.
Unsur kecapakan dalam E-Commerce sulit untuk diukur, sebab setiap orang (tanpa dibatasi dengan umur tertentu) dapat mejalankan transaksi elektronik sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transksi Elektronik (“UU ITE”).
Berdasarkan ketentuan ini, anak-anak yang masih di bawah umur dapat melakukan E-Commerce dan tidak memenuhi syarat subjektif dalam Pasal 1320 KUHPerdata.
Oleh karena itu, kontrak ini dapat dibatalkan melalui seseorang yang mengajukan pembatalan di pengadilan.
3. Suatu hal tertentu
Suatu hal tertentu adalah barang-barang yan dapat diperdagangkan dan dapat ditentukan jenisnya.
Produk yang ditawarkan secara online tertuang dalam bentuk gambar atau foto yang disertai dengan spesifikasi produk tersebut.
Namun, tidak ada jaminan bahwa produk tersebut pasti dikirimkan kepada pembeli sekalipun telah membayar melalui sistem pengiriman uang atau transfer melalui bank.
4. Suatu sebab yang halal
Maksud dari suatu sebab yang halal adalah tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, dan kepentingan umum.
Dalam E-Commerce harus dipastikan bahwa transaksi jual beli dilakukan dengan prinsip itikad baik oleh penjual dan pembeli.
Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka kontrak elektronik batal demi hukum.
Berdasarkan pemaparan di atas, E-Commerce telah sah menurut hukum sepanjang memenuhi Pasal 1320 KUHPerdata. Syarat pertama dan kedua disebut dengan syarat subjektif, sebab melekat kepada pihak-pihak yang terlibat dalam E-Commerce. Sedangkan, syarat ketiga dan keempat merupakan syarat objektif, karena melekat pada objek dalam E-Commerce. Apabila syarat pertama dan/atau syarat kedua tidak dipenuhi, maka kontrak elektronik dapat dibatalkan oleh pihak yang berkepentingan dalam jangka waktu selama 5 (lima) tahun sesuai dengan Pasal 1454 KUHPerdata. Dalam hal syarat ketiga dan/atau syarat keempat tidak dipenuhi, maka kontrak elektronik batal demi hukum atau dianggap tidak pernah ada dan tidak ada dasar untuk menuntut.

Edukasi dalam menumbuhkan kepercayaan konsumen

Masalah kepercayaan konsumen dan keamanan dalam bertransaksi online masih terus bermunculan hingga hari ini. Perwakilan dari OLX mengatakan bahwa kepercayaan dari konsumen masih membutuhkan proses edukasi lebih lanjut. Salah satu solusinya adalah dengan menjalin kerjasama dengan media untuk menjelaskan pemahaman lebih baik tentang model bisnis e-commerce untuk menambah kepercayaan masyarakat. Ia meminta pemerintah untuk turut serta memberi pemahaman kepada masyarakat tentang keamanan bertransaksi online.

Industri e-commerce menginginkan pembayaran non-tunai

Bila bicara pembayaran, penyedia layanan pembayaran digital iPaymu mengatakan bahwa masyarakat masih mengandalkan pembayaran tunai dan edukasi tentang sistem pembayaran alternatif. “Ketergantungan terhadap pembayaran secara tunai harus dihentikan segera. Bila tidak, industri e-commerce akan tumbuh secara lambat.” Pihak iPaymu juga menambahkan bahwa pemerintah dapat menyelesaikan masalah ini dengan mempermudah aturan untuk layanan e-payment yang hingga saat ini masih berada di bawah peraturan yang sama dengan bank.

Sunday, February 28, 2016

Panduan Cara Membeli Produk Amazon dari Indonesia

Mau tahu panduan cara membeli produk Amazon dari Indonesia? kali ini saya akan berbagi informasi tentang cara membeli produk Amazon khususnya barang elektronik seperti beli Handphone, Laptop, ebook, Printer, buku, software, baju, sepatu, beli produk kesehatan, alat olahraga, perhiasan dan banyak lagi lainnya.

Dan baru-baru ini produk yang lagi boomingnya di Amazon adalah Amazon Kindle Fire. Produk kindle fire ini belakangan ini juga mulai banyak peminatnya dari Indonesia. lalu apakah Amazon kindle fire itu? yaitu sebuah ebook tablet versi yang dibuat oleh Amazon dengan sistem opersi Android.


Membeli Produk dari AmazonOke, Sebelum kita mengetahui bagaimana cara berbelanja di Amazon, kita kenalan dulu dengan si AMAZON. Siapa yang tidak kenal dengan Amazon, sebuah toko online nomor satu didunia yang sangat terpercaya dan paling lengkap. Disana kita bisa membeli segala macam barang dengan menggunakan pembayaran seperti Kartu Credit, Visa, Master, Amazon Visa dan lainnya seperti Paypal.

Dulu Amazon.com memang hanya bisa mengirimkan barang berupa buku atau CD ke Indonesia, tapi sekarang Amazon sudah mendukung pembelian dan pengiriman barang ke banyak negara di dunia dengan adanya Amazon International Shipping. Di Amazon International Shipping kita telah difasilitasi untuk mengimpor barang dari US sana jadi kita tidak akan dikenai biaya impor lagi oleh bea dan cukai indonesia.

Bagaimana tertarik untuk membeli produk di Amazon.Berikut Cara Membeli produk di Amazon :

1. Coba kamu buka page berikut Amazon International Shipping
2. Cari dan Pilih barang yang diminati dengan menggunakan form search yang tersedia. Misalnya kamu mau beli printer Epson terbaru, Canon, HP atau produk elektronik lainnya ketikan merk beserta jenisnya.
3. Jika anda sudah menemukan barang yang dicari, masukan ke keranjang belanja (tekan tombol Add to Shopping Cart)
cara membeli produk Amazon
4. Jika anda masih mencari barang lain, tekan tombol Contiue Shopping.
5. Jika sudah selesai, silakan tekan Proceed to check out.
6. Anda akan dipandu untuk login ke Amazon.com (jika belum punya account Amazon.com, kamu akan diminta mendaftar terlebih dulu)
7. Dari situlah akan muncul sejumlah opsi cara pengiriman barang beserta biayanya.
8. Jika setuju, kamu akan diminta melalukan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit. Untuk pembayaran sebenarnya ada pilihan lain selain kartu kredit, yaitu dengan "Amazon Checkout" ini hampir sama dengan Paypal.

Rincian Biaya Memesan Barang Elektronik Dari Amazon
Dalam proses pembelian di Amazon, kamu akan di kenakan 2 jenis biaya yaitu Shipping & Handling dan Import Fees Deposit.
Contoh:
Jika kamu membeli barang di Amazon dengan harga $102.11, maka anda akan di kenakan biaya sebesar:
$102.11 + Shipping & Handling : + Import Fees Deposit : $21.29.
$102.11 + $20.27 + $21.29
Jadi Total: $143.67
Sumber referensi tulisan ini dari http://www.berita-ane.com/2011/01/cara-membeli-barang-di-amazon.html

Tips: Kalau mau lihat harga pastinya ada pada waktu checkout. Jangan takut, meskipun sudah checkout tapi kita belum dikenakan biaya apapun. Baru dikenakan biaya setelah kita klik Place Order.

- kalau sudah pada tahap mau place order semua biaya sudah disatukan dalam invoice. Silahkan lihat detailnya disana. Setelah place order tunggu email dari Amazon disana ada informasi pengiriman barang beserta nomor tracking paketnya.

- Untuk Kurir atau jasa pengantar barang yang terbaik cobalah kamu pakai DHL dan silahkan track paketnya di situs DHL kalau kamu sudah melakukan place order. Lihat disini http://www.dhl.co.id/content/id/id/express/pelacakan.shtml

Kamu dapat membandingkan sendiri harga produk dari Amazon dengan harga dari toko di kota kamu, Jikalau harga ternyata berbeda lebih mahal di toko sekirar kamu, tidak ada salahnya kamu mencoba membeli dari Amazon, Karena semua kualias barang yang ada di Amazon semuanya terjamin, khususnya barang elektronik. Dan saya yakin harga produk dari Amazon pastinya lebih murah dari produk yang dijual di Indonesia.

Dan keuntungan lainnya berbelanja di Amazon adalah produk yang dijual sangat banyak dan diantaranya ada yang tidak dapat kita temukan di Indonesia. Demikian panduan cara membeli produk Amazon dari Indonesia. Selamat berbelanja dan pilih produk yang kamu inginkan di sini Amazon International Shipping

E-Commerce: Ebay

Ebay adalah situs ecommerce yang mempertemukan penjual dan pembeli dari seluruh dunia untuk dapat melakukan transaksi jual beli. Model situs ini banyak sekali yang beredar di internet, tetapi yang membedakan eBay dengan situs ecommerce lainnya, adalah awalnya eBay adalah situs lelang yang menjual barang-barang yang masuk dalam kategori 'collectible' atau barang langka, contohnya koin kuno, perangko, dll. Seiring berkembangnya waktu dan juga permintaan adanya penambahan kategori barang, maka eBay mengembangkan kategori daftar produk yang dapat dijual didalam sistemnya mencapai 40 lebih kategori, yang termasuk juga saat ini adalah eBay Motor.

Dibandingkan situs sejenis eBay merupakan pemimpin dipasar jual beli online dan lelang online. Mengapa eBay merupakan pemimpin dalam kategori situs online ini, hal ini disebabkan eBay memiliki jumlah pengunjung paling sedikit 902juta visitor per tahunnya, ini merupakan 3 kali angka visitor dari situs dengan kategori yang sama. Dengan banyaknya visitor yang selalu login di situs ini tiap harinya eBay dapat memungkinkan para penjual di situs ini mengembangkan usahanya hingga ke taraf yang sulit dibayangkan. Telah banyak orang yang berhasil meraih impiannya dengan berjualan melalui situs ini.

Agar lebih lengkapnya saya akan membeberkan sejarah singkat eBay sebelum bisa menjadi situs terbesar seperti sekarang ini.

post-83-0-15777000-1401000974.jpg

eBay didirikan pada 1995 oleh Pierre Omidyar sebagai AuctionWeb, bagian dari situs pribadi yang termasuk, tulisan sumbangan Omidyar terhadap virus Ebola. Awalnya situs ini dimiliki oleh Echo Bay Technology Group, firma konsultasi Omidyar. Omidyar telah mencoba mendaftar nama domain EchoBay.com namun nama itu telah dimiliki orang lain, jadi dia memendekkan namanya menjadi eBay.com. eBay bermarkas di San Jose, California, Meg Whitman telah menjadi presiden eBay dan CEO-nya sejak Maret 1998

Ebay menjadi yang terbesar sekarang karena berhasil memanfaatkan momentum sebagai yang pertama untuk mendapatkan user sebanyak-banyaknya. Awalnya itu dilakukan dengan menawarkan servisnya secara gratis. Setelah penggunanya mulai banyak, barulah eBay mulai menarik bayaran untuk listing fee.

Saat itu, beberapa kompetitor mulai muncul dan beberapa malah menawarkan listing fee gratis. Untungnya buat eBay, saat itu jumlah user situs web-nya sudah mencapai jumlah yang banyak.

Malah sewaktu raksasa Yahoo! membuka Yahoo! Auctions dan menawarkan listing fee secara gratis juga, eBay tidak terpengaruh. Beberapa pemakai eBay yang sempat tergoda tawaran Yahoo! dan beralih ke sana akhirnya
kembali ke pangkuan eBay karena yang pembeli tidak bisa menemukan penjual yang banyak; dan yang penjual tidak bisa menemukan pembeli yang banyak.

Di sini kita bisa melihat betapa berharganya network effect. Nilai dari jaringan eBay sudah membengkak sedemikian rupa sehingga walau eBay menaikkan
listing fee-nya pun, tidak banyak yang berpikir untuk pindah ke lain hati.

Lewat network effect ini, eBay berhasil menciptakan value yang besar (eksponensial bila dibanding dengan jumlah penggunanya), dan sekaligus mampu mendapatkan sebagian besar dari value tersebut.

Menariknya, Yahoo! yang belajar dari pengalaman tersebut berhasil membalikkan keadaan sewaktu masuk ke Jepang. Yahoo! masuk ke Jepang mendahului eBay dan itu lah pasar satu-satunya dimana eBay kalah bersaing dan akhirnya eBay memutuskan keluar dari Jepang.

Pentingnya network effect dalam industri online auction ini membuat eBay dan Yahoo! berusaha saling mendahului masuk ke pangsa pasar regional lainnya walau awalnya mereka harus merugi terlebih dahulu.

SEJARAH TAMBAHAN...

Setelah lulus di jurusan Computer Science pada tahun 1988, Pierre Omidyar (yang saat itu berusia 21 tahun) mengawali karinya sebagai programmer di Claris, yaitu perusahaan pengembang software yang menjadi bagian dari Apple Computer. Karirnya sebagai programmer yang bekerja di perusahaan berakhir, ketika dia mulai merealisasikan ide untuk membuat situs pelelangan.

Pierre baru berusia 28 tahun ketika dia menuliskan kode-kode program yang menjadi cikal bakal situs pelelangan terbesar di dunia, yaitu eBay. Situs ini diluncurkan pada tahun 1995, dan awalnya tidak mengutip biaya apapun bagi anggotanya. Potensi besar situs pelelangan ini disadari Pierre ketika barang pertama yang di list dalam situs itu, yaitu laser pointer yang telah rusak berhasil dijual dengan harga $14,83 melalui system lelang. Pierre berpikir jika laser pointer yang rusak bisa dijual, maka barang-barang lain yang lebih baik pun bisa laku. Ide menjual barang secara lelang online ini tidak hanya menarik banyak anggota untuk bergabung, namun juga investor. Pada tahun 1997, eBay menerima suntikan dana sebesar US$ 6,7 juta dari firma Benchmark Capital. Saat itu, sudah hampir 2 juta transaksi pelelangan yang telah dilakukan di eBay.

Di tahun 1998, situs pelelangan ini telah memiliki 500 ribu anggota dengan keuntungan US $ 4,7 juta. Kesuksesan eBay berlanjut dengan langkah strategis yang diambilnya, yaitu dengan mengakuisisi paypai pada tahun 2002, sehingga proses transfer dana antardua individu menjadi lebih mudah. Tahun 2006, eBay juga mengakuisisi Skype, sebuah perusahaan telekomunikasi berbasis Internet.

Kesuksesan eBay tidak lepas dari nilai-nilai yang dianut oleh Pierre, yaitu bahwa pada dasarnya manusia itu baik, jujur, dan memiliki suatu keunggulan yang bisa diberikan kepada orang lain. Dengan berbekal kejujuran, maka pembeli dan penjual pada situs eBay dapat melakukan transaksinya dengan aman. Prinsip kejujuran ini yang kemudian membuat semakin banyak pengguna Internet menggunakan eBay untuk berbisnis.

Saat ini, kekayaan Pierre telah mencapai US$ 5,5 miliar lebih. Sebagian kekayaannya ia gunakan untuk mendirikan yayasan eBay yang memabantu berbagai organisasi nonprofil untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Metode pembayaran yang paling sering digunakan oleh eBay adalah Paypal, MoneyBookers, Credit Card, Escrow, Paymate, Propay dan Paypal Bill Me Later (terbaru). Untuk penjual dari Indonesia paling sering digunakan adalah Paypal serta MoneyBookers.

Untuk menjadi member eBay caranya sangat mudah. Sebagai catatan penjual dari Indonesia saat akan mendaftar selalu diarahkan ke situs eBay Singapore, yang mana untuk mendaftar kita diperlukan data kartu kredit untuk menjadi member, jika ingin meningkatkan akunnya menjadi penjual maka diperlukan data kartu kredit lagi untuk mendaftar menjadi penjual.

 Demikian artikel mengenai E-Commerce: Ebay.Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Original post by ngobas.com adn edited by me

E-Commerce: Amazon



Website Amazon.com merupakan situs perdagangan retail terbesar di dunia, yang memulai roda usahanya dengan hanya menjual buku secara online namun sekarang menjamah keberbagai hal mulai dari DVD, pakaian, hingga web hosting CDN (Content Delivery Networks).

Amazon.com, Inc. didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 1994 dan di online-kan pada juni 1995. Jeff Bezos menulis sendiri bussiness plan / rencana bisnis perusahaan impiannya ini dan memilih seattle sebagai tempat memulai usaha karena lebih mudah untuk mencari staff IT pada masa itu.

Perusahaan ini awalnya diberi nama Cadabra. Inc, namun orang sering salah mendengarnya sebagai ‘Cadaver’ (mayat/bangkai). Nama Amazon dipilih karena sungai Amazon adalah sungai terbesar didunia yang melambangkan ukuran yang besar dan juga karena nama ini di awali dengan huruf “A” yang muncul di awal urutan alfabet.


Pada masa awal amazon.com, perusahaan ini dikerjakan dari garasi rumah Jeff Bezos di Seattle dengan meja yang di buat dari pintu rumah bekas. Amazon saat itu tidak menyetok buku namun mereka bekerja sama dengan penerbit yang akan mengirimkan buku ketika ada permintaan ke amazon kemudian amazon akan mengirimkan kembali buku tersebut ke pemesan.

Pada bulan pertama diluncurkannya situs amazon.com, amazon melayani permintaan dari 50 negara bagian Amerika dan 48 negara dan saat itu buku adalah satu-satunya produk amazon.com.

Nick Hanauer adalah investor pertama yang percaya dengan ide Jeff Bezos dan menginvestasikan uang sebesar $40.000 sebagai modal. Dan ketika amazon.com pertama kali online, tampilan situs ini tidak semenarik sekarang. Situsnya terlihat sangat polos dan tidak menarik bagi kebanyakan orang, dan ketika Tom Alburg tertarik mengivestasikan $100.000 ke amazon.com sangat membantu perusahaan untuk menciptakan situs yang lebih menarik dan kemampuan hosting yang lebih baik. Pada tahun 1997 amazon menjadi perusahaan publik yang pertama kali dibuka dengan harga saham $18 dan melonjak menjadi $24 dalam sehari.


SISTEM PENJUALAN

”Pelanggan selalu benar” atau ”pelanggan harus selalu didahulukan” sekarang kata-kata tersebut lebih memiliki makna daripada sebelumnya. Karena keunggulan kompetitif yang didasarkan pada barang atau jasa baru yang inovatif sering kali waktunya sangat pendek, perusahaan menyadari bahwa satu-satunya kekuatan kompetitifnya yang dapat bertahan adalah hubungan dengan pelanggannya beberapa pendapat mengatakan bahwa landasan kompetisi kini telah berubah, dari siapa yang menjual barang dan jasa yang paling banyak, menjadi siapa yang ”memiliki” pelanggan, dan bahwa hubungan dengan pelanggan merupakan aset perusahaan yang paling berharga.

Manajemen hubungan pelanggan (Costumer Relationship Management-CRM) adalah merupakan suatu sistem yang membantu sebuah perusahaan untuk berhubungan dengan para pelanggan. Sistem ini merupakan suatu sistem manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan para pelanggannya yang bertujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan mengambil dan mengintegrasikan data pelanggan dari seluruh organisasi, mengkonsulidasikan, menganalisis dan mendistribusikan hasilnya kepada berbagai sistem yang diperoleh melalui titik sentuh pelanggan diseluruh perusahaan. Adapun titik sentuh yang dimaksud adalah emrupakan metode interaksi dengan pelanggan seperti telepon, email, surat, situs, web, layanan pelanggan, perangkat near kabel atau toko eceran. Manajemen hubungan pelanggan dapat meningkatkan penjualan dan layanan kepada pelanggan. Melaui sistem Costumer Relationship Management yang baik dan benar dapat memberikan informasi mengenai berapa nilai perusahaan tertentu bagi perusahaan, bagaimana mendapatkan pelanggan yang paling loyal, pelanggan yang paling menguntungkan, jenis barang apa yang akan dibeli oleh pelanggan. Dengan adanya data-data ini dapat membantu perusahaan dalam mempertahankan pelanggan dan dapat memberikan niali tambah yang berkesinambungan bagi pelanggan juga mendapatkan keuntungan terus menerus.


Beberapa kekuatan dan kelemahan dalam bisnis E – commerce yang dilaksanakan oleh amazon.com antara lain :


KEKUATAN
- Efisient Waktu dalam Berbisnis
E-commerce dapat mempermudah dalam melayani permintaan hal ini dengan menggunakan kriteria pencarian dilakukan dengan menggunakan katalog yang memungkinkan Amazon.com dapat melayani konsumen dalam jumlah besar, disamping itu melalui info pelanggan otomatis (pencarian ke dalam database online). Ebisnis mendukung banyak fungsi dari eletronik data enterchange (EDI) yang mengubah proses bisnis konfensional menjdi operasi papeless yang mempercepat proses bisnis tanpa mengorbankan ketepatan, kehandalan dan efisiensi. Sehingga biaya produk dan layanan menjadi efektif.
- Meningkatkan Pelayanan Kepada Pelanggan
Dengan menggunakan bisnis E-commerce ini, amazon mampu melayani pelanggannya dengan efisien dalam waktu yang bersamaan. Dengan menggunakan sistem amazon.com pelanggan dapat menemukan informasi mengenai berbagai jenis produk, cara pemesanannya dan bagaimana transaksi pembayaran dengan lebih mudah, cepat, tepat dan terjamin karena pelanggan dapat melakukannya kapan saja dan dimana saja.
- Meningkatkan Penjualan Perusahaan
Dengan menggunakan E-commerce amazon dapat meningkatkan penjualan. Dengan meningkatnya penjualan akan mengalami pendapatan keuangan yang cukup signifikan, disamping itu dengan menggunakan sistem ini amazon dapat menciptakan biaya rendah dengan pelayanan yang cepat,tepat dan akurat.

KELEMAHAN
- Harga Produk yang tidak bisa Di Tawar-Tawar
Tidak ada tatap muka antara pembeli dengan penjual amazon.com sehingga tidak memungkinkan terjadinya tawar-menawar karena E-commerce tidak menyediakan sarana antara penjual dan pembeli untuk tawar-menawar. Beresiko tinggi kartu kredit dapat dilacak oleh Hacker dan terkena hack. Transaksi yang terjadi di dalam E-commerce bersifat online, artinya PC terhubung oleh jutaan PC. Hal ini tentu memudahkan para hacker yang ingin melancarkan pencurian atau penggelapan kartu kredit.
Para pelanggan sering mengalami kesulitan dalam mencari barang yang akan diperlukan. Para pelanggan sering mengalami kesulitan dalam mencari barang-barang yang dibutuhkan, hal ini karena belum ada cara mudah dan sederhana dalam transaksi penjualan dan transaksi perdagangan, disamping belum maksimalnya surffing E-commerce.
- Tampilannya sangat sederhana dan kurang jelas.

 Demikian artikel mengenai E-Commerce: Amazon.Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Original post by websejarah.com

E-Commerce: Tokopedia

Juragan-juragan yang aktif di forum jual beli pasti tak asing dengan Tokopedia. Ya, Tokopedia yang merupakan salah satu situs belanja online terbesar di Indonesia ini berhasil memecahkan rekor nilai investasi di Asia Tenggara. Betapa tidak, nilai kontraknya mencapai 100 juta USD atau setara dengan 1,2 triliun rupiah. Nilai investasi yang tidak sedikit tersebut tentunya akan digunakan untuk membangun tim yang lebih solid dan menjadikan Tokopedia sebagai perusahaan lokal yang mendunia.

Sejak peluncurannya yang pertama kali pada pada tahun 2009, Tokopedia tegas memantapkan dirinya sebagai salah satu pemimpin e-commerce di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dari data statistik bahwa Tokopedia selalu dikunjungi oleh 10 juta pengguna internet setiap bulan. Banyak sekali pengguna internet di Indonesia yang mengunjungi situs Tokopedia untuk mencari informasi seputar jual beli produk. Bukan hanya calon pembeli yang mencari barang kebutuhannya saja, tetapi juga para penjual yang mencoba memasarkan barang dagangannya baik yang stock lama ataupun terbaru. Tak hanya itu saja, sepanjang empat tahun beroperasi, telah terjadi transaksi jual beli sebanyak 24 juta kali di situs Tokopedia. Dan nilai transaksi yang terjadi dalam setahun bisa mencapai puluhan miliar dalam setiap hari. Hal inilah yang membuat situs Tokopedia menjadi salah satu situs belanja online terbesar dan terpercaya di Indonesia.
William 2

Pencarian Nama Tokopedia

Sejak kemunculannya yang pertama kali di Indonesia pada akhir tahun 2000-an, internet seolah-olah sudah menjadi sebuah tempat bagi masa depan semua pihak. Bukan hanya secara personal, tapi juga masa depan sebuah institusi pemerintahan ataupun perusahaan. Benar saja, banyak sekali pihak-pihak yang memulai mengembangkan potensi yang dimiliki melalui internet. Hal ini dikarenakan, internet dinilai bisa memangkas berbagai hal yang dibutuhkan oleh seseorang maupun perusahaan. Tak terkecuali oleh perusahaan sekelas Tokopedia yang memulai usahanya pertama kali sejak tahun 2009. Sejak kemunculannya yang pertama kali, Tokopedia berusaha untuk menjadi sebuah wadah bagi seseorang maupun komunitas atau bahkan perusahaan untuk bertransaksi secara online. Pasalnya, di tahun-tahun tersebut, transaksi jual-beli secara online di Indonesia sedang ramai digunakan oleh banyak orang.

Sang pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya, sebelum mendirikan Tokopedia ternyata juga seseorang yang bekerja untuk sebuah perusahaan e-commerce dan menjabat sebagai Super Moderator. Hampir setiap hari, dirinya tentu bersinggungan dengan transaksi jual-beli secara online yang dilakukan oleh pengguna dari segala penjuru Indonesia. Hanya saja, pada saat itu ternyata dirinya mendapat keluhan dari pengguna karena telah tertipu oleh transaksi jual-beli yang dilakukan sejumlah pengguna lainnya. Namun, Willliam yang saat itu menjabat sebagai seorang moderator tentu tidak bisa berbuat banyak. Dirinya pada saat itu hanya bisa memberikan nasihat kepada pengguna yang mengeluh kepadanya agar lain kali lebih berhati-hati saat bertransaksi jual-beli. Pasalnya, pada saat itu tidak terdapat aturan yang mengikat agar seseorang dapat melakukan transaksi jual-beli secara online. Melihat kenyataan seperti itu, tentu melecut semangat seorang William untuk membuat sebuah website yang dapat digunakan untuk bertransaksi jual-beli secara aman sehingga tidak membuat rugi banyak pihak.

William pada saat itu benar-benar serius ingin mendirikan sebuah perusahaan internet yang dapat menaungi para penjual dan pembeli agar dapat bertransaksi online secara aman. Oleh karena itu, dirinya pun mulai terpikirkan untuk membuat sebuah website e-commerce dengan nama belanjaaman.com yang diasumsikan sebagai sebuah wadah untuk dapat bertransaksi secara online. Nantinya, para penjual yang ingin menjajakan barang dagangannya akan mendapat sebuah akun yang namanya akan terikat dengan domain belanjaaman.com sebagai justifikasi bahwa penjualnya memang seorang yang terpercaya. Seandainya saja Anda memiliki produk bernama “buku oke” maka akun yang didapat nantinya adalah bukuoke.belanjaaman.com dan terverfirikasi sebagai penjual yang dapat dipercaya. Tapi, dalam prosesnya, ternyata nama tersebut dianggap kurang menjual oleh Leontinus Alpha Edison (Leon, sapaan akrab) yang merupakan partner bisnis William dalam mendirikan Tokopedia.

Beberapa kali William mencoba untuk menemukan nama yang tepat dan mudah diingat untuk website e-commerce yang akan dikembangkan. Tak disangka, William pun kembali mendapatkan nama yang cukup unik dan persis dengan  angkutan umum yang sudah sangat terkenal di Jakarta, yakni “kopaja” yang merupakan singkatan dari toko apa saja. Alih-alih ide tersebut akan segera diterima untuk nama website yang akan digunakan, Leon justru dengan sigap menenangkan William untuk pemilihan nama yang baru saja diajukannya tersebut. Leon pun menjelaskan bahwa kopaja adalah nama sebuah Koperasi Angkutan Jakarta yang disingkat dengan nama kopaja dan merupakan angkutan umum yang sudah dikenal oleh banyak orang. Bahkan, kopaja.com statusnya juga sudah terverifikasi sehingga jika tetap menggunakannya justru mereka dapat dituntut balik karena telah menggunakan yang sama.

Entah apa yang ada dibenak seorang William, dirinya sangat ingin sekali segera memiliki perusahaan website yang namanya cukup mudah diingat. Dan dirinya tetap tidak berhenti dengan usahanya untuk mencari nama perusahaan website yang akan dikelolanya tersebut. Pencarian nama tersebut tidak hanya dilakukannya pada serius seperti saat meeting dengan Leon saja, tetapi juga pada saat yang tidak penting sekalipun dirinya tetap berusaha untuk mencari nama yang tepat. Bayangkan saja, ketika dirinya sedang BAB (Buang Air Besar) sekalipun, William tetap berusaha untuk mencari nama website yang tepat. Suatu ketika, dirinya pun harus pergi ke suatu tempat dengan menggunakan ojek langganannya karena menurut William ojek adalah angkutan yang tepat untuk menyusuri jalan di ibukota yang terkenal sangat macet. Pada saat di perjalanan itulah, terbesit ide oleh William bahwa dirinya ingin menjadikan website miliknya nanti sebagai tempat untuk mencari berbagai macam barang yang dibutuhkan layaknya sebuah ensiklopedia yang memberikan banyak sekali informasi bagi para pembacanya. Akhirnya, William mencoba untuk menggabungkan kata toko dan ensiklopedia menjadi sebuah nama Tokopedia sebagai pilihannya. Setelah dilakukan verifikasi, ternyata masih belum ada yang menggunakan nama Tokopedia baik untuk .com, .org, .net maupun .info sebagai alamat website. Walaupun belum sepenuhnya diterima oleh Leon karena namanya mirip dengan Wikipedia yang sudah sangat dikenal banyak orang tapi William mencoba untuk menyelamatkan nama tokopedia.com agar tidak digunakan oleh orang lain sembari mencoba mencari nama yang lainnya.

Seiring berjalannya waktu, Tokopedia pun berhasil merangkak naik menjadi sebuah perusahan yang memiliki reputasi sangat baik dimata para investornya. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya investor yang menjalin kerja sama dengan Tokopedia sejak tahun 2009-2013. Pasalnya, Tokopedia.com merupakan mall online atau online marketpalce yang menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli. Sehingga setiap dari mereka yang mengunjungi tokopedia dapat melakukan transaksi online yang aman dan nyaman secara mudah dan juga bebas biaya. Sejak pertama kali didirikan pada tahun 2009 oleh William Tanuwijaya (CEO Tokopedia) dan Leontinus Alpha Edison (COO Tokopedia), Tokopedia langsung mendapat investasi oleh Indonusa Dwitama. Kemudian, berturut-turut pada tahun 2010 mendapat investasi dari East Ventures, tahun 2011 oleh CyberAgent Ventures, lalu oleh BEENOS pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 Tokopedia menerima investasi dari SB Pan Asia Fund. Dan pada tahun 2014 yang lalu, Tokopedia mendapat suntikan dana yang sangat besar dari SoftBank Internet and Media dan Sequoia Capital sebesar 100 juta USD atau setara dengan 1,2 triliun rupiah. Hal itu yang menyebabkan banyak media lokal maupun nasional yang memberitakan keberhasilan Tokopedia tersebut.
William 5

Tidak Pernah Mendapat Blacklist

Selama ini, tak banyak perusahaan-perusahaan asing yang mempercayakan investasi mereka dalam jumlah besar ke perusahaan di Indonesia. Terlebih, dalam dunia online termasuk forum jual beli secara online seperti Tokopedia. Pasalnya, untuk mengucurkan investasi dana yang tidak sedikit jumlahnya, tentu sebuah perusahaan harus memiliki reputasi yang sangat bagus di mata investor. Hal ini dikarenakan beberapa tahun yang lalu, Indonesia sempat mendapat blacklist dari para perusahaan asing karena berbagai macam aksi pembobolan yang dilakukan oleh orang Indonesia dalam transaksi online. Banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan celah yang ada di sistem keamanan suatu website untuk melakukan tindak kejahatan. Banyak sekali perusahaan-perusahaan baik yang berskala kecil maupun besar diluar negeri yang dirugikan atas kasus pembobolan tersebut. Beruntung, oleh perusahaan-perusahaan di luar negeri, Tokopedia diklasifikasikan sebagai salah satu perusahaan portal web yang tidak diblokir dari investasi asing. Artinya, Tokopedia memiliki reputasi yang sangat bagus di mata investor asing yang akan menanamkan modalnya. Salah satu kelebihan Tokopedia yang tidak dimiliki oleh situs belanja online lainnya adalah setiap pembeli bisa mencari produk-produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya dimana tidak didapatkan di situs online lainnya. Selain itu, transaksi yang dilakukan di Tokopedia antara penjual dan pembeli dilakukan secara aman sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Berawal dari reputasi yang sangat baik inilah, Tokopedia pun akhirnya mendapat kepercayaan dari perusahaan asing untuk menginvestasikan sejumlah dananya. Tidak tanggung-tanggung, Tokopedia baru saja mendapat suntikan dana dari SoftBank Internet and Media dan Sequoia Capital sebesar 100 juta USD atau setara dengan 1,2 triliun rupiah. Padahal, ada banyak sekali perusahaan internet di Indonesia yang sudah berkembang lebih dulu, tapi masih belum mampu mencapai apa yang dilakukan oleh Tokopedia. Sebut saja, Kaskus dimana portal website ini merupakan satu-satunya portal dengan jumlah pengguna terbesar di Indonesia yang hanya mendapat investasi sebesar 600 miliar rupiah. Tokopedia juga mengalahkan nilai transaksi detik.com yang merupakan pelopor media online terbesar di Tanah Air ketika dibeli oleh Chaerul Tanjung melalui CT Corp dengan nilai sama yakni 600 miliar rupiah. Investasi kedua perusahaan asing ke Tokopedia mencetak rekor investasi terbesar di Indonesia dan juga di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, pendanaan ini juga sempat mengalahkan investasi yang baru saja diterima GrabTaxi, perusahaan asal Malaysia yang sempat mendapat dana sebesar bernilai 65 juta USD. Pasalnya, pada pertengahan bulan Desember 2014 yang lalu, GrabTaxi ternyata kembali mendapatkan pendanaan hingga mencapai 250 juta USD atau setara dengan 3 triliun rupiah. Hal ini juga menunjukkan bahwa negara-negara di kawasan Asia Tenggara juga memiliki potensi yang cukup besar untuk berbisnis online.

Tokopedia memang bukanlah sebuah perusahaan e-commerce seperti kebanyakan perusahaan lainnya. Tokopedia adalah sebuah perusahaan internet, yang membantu orang lain melakukan transaksi online dengan mudah dan aman. Dirinya selalu berkeinginan untuk membangun sebuah platform jual-beli dimana kedepan nantinya transaksi jual-beli secara online akan berkembang dengan pesat dalam jangka waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu, Tokopedia tentu saja membutuhkan partner untuk jangka waktu yang cukup panjang yang dapat mengerti dalam perjalanan sebuah bisnis perusahaan internet. Selain itu, alasan lain dibalik kenapa Tokopedia juga menerima sebuah tawaran kerja sama dari SoftBank Internet and Media dan Sequoia Capital adalah kedua perusahaan ini mencatatkan diri sebagai perusahaan yang juga mendanai sejumlah perusahaan besar seperti Apple, CISCO, Oracle, Yahoo, Google, Linkedin, Youtube, WhatsApp, dan Instagram. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan yang menginvestasikan dananya memang tepat dipilih untuk bekerja sama dengan Tokopedia.

Tokopedia juga ingin membangun sebuah produk yang dapat membawa banyak manfaat positif ke masyarakat. Diantaranya adalah dengan menciptakan kesempatan dan lapangan pekerjaan baru. Tokopedia ingin bekerja sama dengan tim yang telah menyaksikan evolusi dari perusahaan teknologi terdepan di dunia, baik di masa indah dan masa buruknya. Dirinya ingin bermitra dengan institusi yang dapat menggali potensi terbaik dari para entrepreneurs yang sedang mengembangkan bisnisnya.

Oleh karena itu, dengan babak baru ini, Tokopedia akan memiliki sumber daya yang cukup untuk membentuk tim terbaik. Tokopedia akan mengembangkan teknologi kelas dunia untuk membantu para juragan (pedagang dan pembeli) dan memberikan pengalaman yang terbaik dalam bertransaksi. Tokopedia akan selalu memprioritaskan pengguna, dan fokus agar para pengguna lebih sukses dalam berbisnis. Hal tersebut tentu menjadi bagian paling penting dari model bisnis Tokopedia.

Sementara itu, kehadiran SoftBank sebagai investor bertujuan untuk membangun dan mempercepat pertumbuhan perusahaan internet di Asia Tenggara. Pasalnya, di kawasan Asia Tenggara, potensi pertumbuhan pasar online sangat menonjol. Terlebih di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Menurut SoftBank, Tokopedia telah melakukan pertumbuhan yang luar biasa dengan model bisnis yang inovatif . SoftBank sama sekali tidak menunjukkan keraguannya untuk berinvestasi dalam jumlah besar. Pihak SoftBank dan juga Sequoia juga akan berada di jajaran direksi untuk memastikan kemajuan bisnis Tokopedia kedepan nantinya. Oleh karena itu, patut untuk ditunggu bersama, gebrakan apa saja yang akan dilakukan oleh Tokopedia kedepan nantinya setelah mendapat suntikan dana yang cukup besar.
chelsea-islan

Menunjuk Brand Ambassador

Setelah mendapat kucuran dana yang jumlahnya sangat besar, Tokopedia langsung membuat gebrakan untuk menunjukkan posisinya sebagai perusahaan berkelas dunia. Hal itu ditunjukkan melalui terpilihnya Chelsea Islan sebagai brand ambassador dari Tokopedia. Tugas yang diberikan kepada seorang brand ambassador tentunya tidaklah mudah. Pasalnya, pekerjaan menjadi seorang brand ambassador bukan hanya sekedar tersenyum manis kepada setiap pengunjung. Tetapi, brand ambassador yang ditunjuk oleh Tokopedia memanglah memiliki kemampuan yang mumpuni atau harus memiliki mimpi yang sama seperti Tokopedia dalam hal membangun Indonesia yang lebih baik melalui internet.

Terpilihnya Chelsea Islan sebagai seorang brand ambassador Tokopedia tentunya telah memiliki penilaian yang cukup ketat. Betapa tidak, Chelsea Islan adalah seorang publik figur atau artis yang saat ini mewakili sosok generasi muda dan memiliki komitmen yang sangat tinggi dalam membangun Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan oleh sejumlah kegiatan atau aktivitas sosial yang pernah diikuti oleh Chelsea. Salah satunya adalah Yayasan Daya Dara Indonesia dimana yayasan ini dibentuk untuk memberi dukungan kepada penderita kanker payudara dan juga memberi edukasi tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara pada setiap wanita. Tokopedia pun menilai bahwa aktivitas sosial yang dilakukan oleh Chelsea tersebut sangat pas dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Pasalnya, Chelsea adalah sosok yang memiliki komitmen serta dedikasi tinggi untuk membangun Indonesia.
Hal itulah yang membuat Tokopedia semakin yakin untuk bekerja sama dengannya.

Tak hanya itu saja, Chelsea juga dinilai sebagai seorang seniman muda yang terlibat aktif dalam mendukung perkembangan perfilman nasional di Indonesia. Hal itu ditunjukkan oleh Chelsea dengan ikut berkontribusi dan berkarya dalam dunia perfilman serta terlibat langsung dalam proses pembuatan beberapa film pendek. Chelsea Islan adalah sosok seniman Indonesia yang luar biasa. Chelsea memiliki idealisme tersendiri yang membuat kami yakin bahwa dialah sosok yang tepat untuk merepresentasikan visi dan misi Tokopedia untuk Indonesia.

Sebagai brand ambassador, Chelsea akan mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan yang telah disusun dalam rangka mempromosikan Tokopedia kepada masyarakat luas. Chelsea juga telah merencanakan serangkaian kegiatan yang akan dimulai sekitar pertengahan tahun 2015. Kegiatan-kegiatan ini lebih mengarah pada kegiatan yang bertujuan untuk membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Diantaranya adalah beberapa program CSR dalam rangka membantu UKM untuk berkembang menjadi bisnis yang lebih besar. Pasalnya, fokus Tokopedia adalah untuk memajukan UMKM Indonesia agar dapat membangun usaha online mereka secara mudah, gratis, aman dan juga nyaman.
William-1

Pendidikan Adalah yang Utama

William mengatakan, sejak mendapat suntikan dana dalam jumlah yang sangat besar, Tokopedia pun mendadak menjadi kiblat sebuah perusahaan internet di Indonesia. Dirinya pun tidak menyangka bahwa perusahaan yang didirikannya beberapa tahun lalu bersama Leon tersebut akan menjadi sebuah perusahaan besar bahkan melampaui sejumlah perusahaan besar yang sudah berdiri lebih dulu. Dari sisi traffic, Tokopedia merupakan online marketplace (pasar online yang memfasilitasi transaksi online) dengan traffic paling tinggi. Bahkan, Tokopedia mampu menandingi gempuran online marketplace asing yang ada di Indonesia seperti multiply, qoo10 dan juga rakuten.
“Kami hanya berusaha untuk melakukan segala sesuatunya sebaik mungkin. Sejak awal peluncurannya, tidak ada keraguan sedikit pun dibenak saya dan Leon untuk terus maju dan mengembangkan bisnis ini. Kami hanya bisa mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” papar Leon.

William menjelaskan bahwa Tokopedia memang mendapat tempat tersendiri dihati para penggunanya ketimbang platform lainnya. Tokopedia memiliki banyak pengguna setia, dan berbagai fitur yang memang dibangun untuk menjadi solusi sesuai dengan masalah yang dihadapi orang Indonesia. Misalnya belanja di Tokopedia lebih aman, karena dana pembayaran baru diberikan kepada penjual setelah pembeli menerima barang. Berjualan di Tokopedia juga sangat gampang, misalnya kalau mau jual barang elektronik seperti HP atau laptop, tinggal search, ketemu barangnya, klik Jual, masukkan harga, selesai.

“Pengguna memang diberikan pengalaman yang sangat berbeda saat menggunakan semua fitur didalam tokopedia.com untuk segala kebutuhan yang diinginkan. Jadi, saya menawarkan proses belanja secara online yang memang dapat memudahkan penggunanya,” ujarnya.
William menuturkan, Tokopedia memang hanyalah sebuah perusahaan lokal tapi memiliki banyak sekali teman-teman skala internasional. Oleh karena itu, tidak sedikit perusahaan asing yang menanamkan investasinya untuk Tokopedia agar dapat menjadi sebuah perusahaan berkelas dunia. Tokopedia sudah pernah menerima dana investasi dari East Ventures, CyberAgent Ventures, Netprice. Namun Tokopedia sangat lokal dan seluruh timnya berasal dari Indonesia. Tokopedia adalah perusahaan lokal  yang membangun produk lokal untuk pasar lokal, dengan banyak teman internasional. Namun, dirinya dan Leon punya cita-cita untuk membangun perusahaan internet asal Indonesia yang bisa menjadi world-class company.

“Saya pun menyadari bahwa membangun perusahaan internet itu umumnya tidak bisa langsung untung dan otomatis butuh modal besar. Selain itu, saya juga merasa Indonesia berada di posisi yang unik karena seperti “time machine effect”. Kondisi penetrasi internet Indonesia saat ini seperti beberapa tahun silam di negara-negara Asia yang lebih maju seperti Jepang, Korea, China. Oleh karena itu kami menerima investasi dari asing untuk dua hal. Pemodalan dan know-how,” ungkap William.
Cover-Tokopedia-for-web
Wiliam menceritakan bahwa dirinya sebenarnya bukanlah contoh yang tidak baik dalam hal menempuh studi. Pasalnya, saat kuliah dulu dirinya sering kali bolos atau jarang sekali mengikuti perkuliahan. Bahkan, pada saat itu dirinya melihat ada sebuah lowongan pekerjaan untuk bekerja menjadi operator warnet shift tengah malam. Pada saat itu, internet masih sangat mahal baginya, jadi kesempatan menjadi operator warnet seolah menjadi pembuka baginya agar bisa internetan secara gratis. Akhirnya, dirinya istilahnya menjadi kalong selama kuliah. Tengah malam jaga warnet, siang tidur, hanya ke kampus saat ujian. Walaupun sedikit terlambat, dirinya pun sedikit menyesali keputusannya saat itu karena sering sekali meninggalkan aktivitas perkuliahan.

“Tujuan kuliah itu sebenarnya bukan cuma ilmu, tapi juga membangun relationship. Teman-teman kuliah nantinya setelah lulus, ada yang kerja di berbagai perusahaan, ada yang membangun bisnis sendiri, dan itu sebenarnya bisa jadi modal relationship awal kita untuk terjun kedalam dunia bisnis,” tutur William.

William menegaskan, sekarang ini banyak sekali pandangan mengenai “gerakan” yang mengajak generasi muda untuk meninggalkan sekolah kalau ingin menjadi pengusaha sukses. Padahal, itu tentu saja tidak benar dan dirinya menentang hal tersebut. Pasalnya, membangun sebuah bisnis itu sulit dan banyak tantangannya, kemungkinan gagalnya juga sangat besar sekali. Seharusnya kepentingan untuk menempuh studi lebih didahulukan, kemudian dilanjutkan dengan bekerja. Pasalnya, kedua hal tersebut bisa memberikan modal bagi seseorang, bukan hanya saja tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang kedisiplinan dalam menjalani sebuah kehidupan. Keduanya akan menjadi modal penting ketika seseorang punya kesempatan untuk membangun bisnis sendiri kedepan nantinya.
“Saya sendiri sangat pro terhadap intrapreneurship selain entrepreneurship. Jadi di Tokopedia, setiap orang diberikan kebebasan berkreasi, mengemukakan pendapat, dan mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Didorong untuk memiliki semangat intrapreneurship, dan jika sanggup mereka-mereka ini akan menjadi cikal-bakal perusahaan baru yang didukung penuh dan dimodali oleh Tokopedia,” imbuhnya.

Menurut William, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan stress. Diantaranya adalah dengan menonton film dengan aneka macam genre dan juga membaca buku ataupun artikel yang banyak memberikan informasi menarik. Kedua aktivitas tersebut sering dilakukannya jika dirinya sedang ingin bersantai. Saat dirinya sedang menghadapi masa sulit, dirinya biasanya akan mengambil waktu sejenak untuk istirahat kemudian melakukan analisa dengan memposisikan diri diluar masalah tersebut. Pasalnya, dengan cara tersebut, biasanya akan terlihat jalan keluarnya dengan sendirinya.

“Saat Anda sedang menghadapi masalah, maka ada baiknya untuk mengambil waktu istirahat sejenak untuk memahami masalah yang sedang dihadapi. Biasanya, tak lama kemudian Anda akan mendapat inspirasi dan juga solusi untuk menghadapi masalah tersebut,” ujar William.
William menuturkan, seperti kebanyak orang lainnya, dirinya pun juga memiliki sosok orang yang dikagumi untuk menjadi panutan. Dan orang tersebut adalah Jack Ma yang juga berhasil menjadi orang terkaya di China. Jack Ma adalah seorang guru Bahasa Inggris yang mendirikan Alibaba Group dan menjadi salah satu perusahaan internet terbesar di dunia. Di tahun 2003, Jack Ma membangun Taobao, dimana pada saat itu banyak sekali media yang bertanya-tanya bagaimana mungkin Jack Ma bisa bersaing dengan eBay yang baru saja masuk ke China dengan mengakuisisi market leader EachNet. Pada saat itu Jack Ma pun mengatakan bahwa eBay adalah ikan hiu di samudra yang luas, sedangkan Alibaba adalah buaya di sungai kuning. Jika bertarung di samudra, buaya tidak mungkin menang. Jika bertarung di sungai, buayalah seharusnya yang menjadi pemenangnya. Dirinya sangat terinspirasi oleh Jack Ma dan bermimpi Indonesia juga punya buaya-buaya yang bisa menjadi pemenang di negeri sendiri dan juga mampu bersaing menghadapi persaingan global.
“Saya ingin terus bisa mewujudkan misi dari Tokopedia, yaitu membangun Indonesia lebih baik yakni melalui internet. Tokopedia masih akan fokus di pasar Indonesia saja, setidaknya untuk beberapa tahun ke depan. Masih banyak masalah-masalah di Indonesia yang harus bisa dipecahkan bersama. Lalu, bagi pengusaha-pengusaha muda di Indonesia seharusnya lebih berani untuk bermimpi. Namun, yang lebih penting lagi mau bekerja keras dan pantang menyerah untuk mewujudkan mimpi tersebut,” pungkasnya.
Leontinus-tokopedia

Siap Memberikan Gaji Sangat Besar

Sedangkan, Leon mengatakan bahwa perhatian semua orang langsung tertuju kepada Tokopedia ketika perusahaan ini berhasil mendapat investasi sebesar Rp 1,2 triliun. Betapa tidak, nilai investasi yang sangat besar tersebut memungkinkan Tokopedia untuk mengembangkan bisnisnya menjadi yang terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Pasalnya, dirinya mengawali dengan jawaban bahwa bisnis online dan offline memiliki pangsa pasar masing-masing di Indonesia. Oleh karena itu, bisnis online pun juga tidak bisa meninggalkan proses penjualan secara offline. Dalam hal ini, bisnis online menggunakan teknologi dimana secara lambat laun tentunya akan membantu kekurangan dari sebuah bisnis offline. Seperti maknanya, teknologi adalah sebuah alat bantu untuk memudahkan manusia dalam segala hal.

“Jadi, dalam bisnis online, tentunya teknologi internet pun akan memudahkan penjual dan pembeli untuk bertemu secara langsung tanpa harus bertatap muka. Dan sekarang, bisnis online di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kondisi inilah yang dianggap oleh Tokopedia sebagai sebuah peluang dalam mengembangkan bisnis,” ujar Leon.

Leon menuturkan, Ada tiga hal utama yang akan dilakukan oleh Tokopedia dengan nilai ivestasi yang tidak sedikit tersebut di tahun 2015. Pertama, Tokopedia tentunya ingin berkembang menjadi sebuah perusahaan berkelas dunia. Oleh karena itu, pihaknya juga akan segera mencari karyawan-karyawan dengan potensi yang cukup besar agar dapat mengembangkan Tokopedia menjadi sebuah perusahaan yang besar. Kedua, pihaknya juga akan segera mendirikan beberapa kompleks perkantoran dimana didalamnya nanti akan memiliki fasilitas yang tidak seperti kantor pada umumnya. Ketiga, sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, Tokopedia dalam waktu dekat juga akan memberikan saham kepada beberapa karyawan agar dapat ikut memiliki perusahaan.

“Dengan ikut memiliki perusahaan, maka setiap karyawan yang mendapat saham akan bertanggung jawab untuk keberlangsungan Tokopedia yang lebih baik dimasa yang akan datang,” katanya.
Leon menceritakan, dengan nilai investasi yang tidak sedikit tersebut, perusahaan tentunya akan mencari tempat yang ideal untuk mengembangkan bisnis. Seperti halnya Googleplex yang berada di Silicon Valley, maka Tokopedia pun berusaha untuk mendirikan sebuah kompleks perkantoran yang sama untuk mengembangkan bisnis internet. Pihaknya masih berupaya untuk mencari tempat yang sesuai dengan mimpi Tokopedia, kemungkinan nanti akan semacam Kampus Tokopedia. Ditempat ini, karyawan akan diberikan banyak sekali fasilitas yang dapat menunjang pekerjaannya sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Bahkan, ditempat ini rencananya juga akan dapat menampung ribuan karyawan.

“Kami harus membentuk sebuah tim yang solid dan memiliki kualitas yang mumpuni untuk dapat menjadikan Tokopedia sebuah perusahaan berkelas dunia,” imbuhnya.
Leon mengatakan, saat ini Tokopedia sudah menjelma menjadi salah satu perusahaan terbesar di bidang teknologi. Tentu saja, karyawan yang akan di-hire oleh Tokopedia harus yang memiliki kemapuan diatas rata-rata. Tokopedia tidak akan pernah mempermasalahkan seseorang lulus dari kampus manapun dari Sabang-Merauke asal memiliki kualifikasi seperti yang diinginkan. Bagi Tokopedia, nilai akademik hanyalah sebuah gambaran kecil tentang seseorang. Sebelum bekerja, calon karyawan Tokopedia akan diberi sebuah tes untuk dapat memecahkan sebuah permasalahan, contohnya di bidang coding, marketing ataupun yang lainnya.

“Jadi, jangan berharap dapat bekerja di Tokopedia hanya dengan bermodalkan nilai akademik tinggi tapi tidak mampu menjadi seorang problem solver,” tegas Leon.
Leon menambahkan, bukan hanya Tokopedia saja yang bisa memberikan gaji hingga mencapai puluhan juta rupiah. Jika memang ada seseorang yang pantas untuk diberi gaji dengan nilai tersebut, tentu saja karyawan itu memang pantas untuk mendapatkannya. Sekali lagi, sebagai perusahaan besar, kedepan nanti Tokopedia tentu akan menghadapi tantangan yang lebih besar lagi. Oleh karena itu, jika memang ada yang pantas untuk digaji hingga puluhan juta rupiah per bulan maka Tokopedia tentu saja akan memberikan hak tersebut.

“Semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin kencang angin yang berhembus. Pepatah itulah kiranya yang dapat digambarkan untuk seorang calon karyawan yang ingin bekerja di Tokopedia yang kini menjelma menjadi sebuah perusahaan terbesar di Indonesia,” papar Leon.
Menurut Leon, sebagai perusahaan besar, maka Tokopedia akan selalu menjaga kualitas produknya secara konsisten. Hal inilah yang menjadi kunci utama kesuksesan Tokopedia saat ini. Tokopedia juga tidak hanya berfokus pada pendapatan yang diterimanya saja, melainkan menciptakan produk yang akan membuat kehidupan masyarakat lebih mudah dalam bertransaksi online. Tokopedia membuat banyak pedagang yang menjadi member untuk bisa menghasilkan uang dalam jumlah yang lebih banyak dan memiliki kehidupan yang lebih nyaman. Tokopedia juga memiliki perhatian khusus terhadap para pebisnis dengan skala kecil dan menengah. Tidak sedikit para pelaku usaha di sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang memasarkan produknya melalui Tokopedia.
“Jadi, Tokopedia kedepan nanti tentunya akan lebih banyak bekerja sama dengan semua pihak. Bukan hanya perusahaan berskala besar tetapi juga dengan mereka yang berskala kecil dan menengah,” ujar Leon.

Leon mengatakan, seseorang yang akan terjun di dunia entrepreneurship, apapun bidangnya, harus memiliki mimpi besar. Dengan begitu, mereka akan termotivasi untuk dapat mewujudkan mimpinya tersebut. Seorang entrepreneur juga harus memiliki komitmen yang dalam mengembangkan skala bisnisnya. Jangan mudah cepat puas dengan setiap capaian yang berhasil didapatkannya. Selain itu, tidak ada bisnis yang instan sehingga seorang pelaku bisnis juga harus dapat bersabar dalam setiap langkahnya. Apa yang dicapai oleh Tokopedia saat ini adalah contohnya. Betapa tidak, kami juga mengalami banyak penolakan saat mengajukan penawaran bisnis kepada investor. Tapi kami membuktikan kepada para investor yang menolak bahwa Tokopedia memang layak untuk mendapat investasi besar dan tentunya menjadi sebuah perusahaan besar.
“Terakhir, menjadi seorang pebisnis tentu harus dapat menjalin sebuah kolaborasi dengan banyak pihak. Jangan sampai berpikiran egois dan merasa paling mampu atas segala hal. Dengan menjalin kerja sama dengan banyak pihak tentu akan lebih memberikan keuntungan bagi perusahaan kita kedepan nantinya,” pungkasnya.

 Demikian artikel mengenai E-Commerce: Tokopedia.Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Original post by studentpreneur.co

Saturday, February 27, 2016

E-Commerce: Traveloka.com


Nama Ferry Unardi mungkin tidak begitu familiar, tapi Anda mungkin pernah mendengar startup website booking pesawat yang didirikannya: Traveloka. Kini, Traveloka tidak hanya berhasil menjadi website booking pesawat terbaik, tapi juga menjadi salah satu startup ternama di Indonesia. Pada acara Startup Asia Jakarta 2014, CEO Traveloka Ferry Unardi berbicara tentang berbagai kisah perjalanan entrepreneurship-nya.
Jika kebanyakan founder startup mempunyai latar belakang entrepreneurship yang mendorong mereka mendirikan startup, cerita Traveloka sedikit berbeda. Ferry mengatakan, “Saya tidak melihat diri saya sebagai seorang entrepreneur, tetapi lebih sebagai seorang engineer. Sebagai seorang yang menyukai IT ketika remaja, mengambil jurusan matematika ketika kuliah, dan sempat bekerja di Microsoft; ide mendirikan startup tidak pernah ada dalam benaknya. Hingga akhirnya tiga tahun setelah ia bekerja di Microsoft, kemungkinan tentang “tidak akan menjadi engineer terbaik” mengganggu pikirannya. Sejak saat itu, Ferry memutuskan untuk mencari kesempatan lain. Ia pergi ke China hanya untuk melihat apa yang ditawarkan oleh pasar ini. Ia menemukan bahwa industri travel terlihat menarik, tapi ide tersebut baru direalisasikan beberapa waktu kemudian.
Segala sesuatunya berawal dari ungkapan ini “jika tidak ada layanan yang menawarkan apa yang Anda butuhkan, maka buatlah sendiri”. Sebagai seorang mahasiswa di Boston yang menjadi karyawan di Seattle dan sering pulang ke kampung halamannya di Padang, Ferry merasa semakin jengkel terhadap betapa sulitnya mem-booking pesawat untuk pulang karena ia selalu mengalami kesulitan memperkirakan rutenya. Saat itulah Ferry yang saat itu berumur 23 tahun memutuskan untuk melangkah keluar dari zona nyaman dan memasuki “masa yang paling stres” dalam hidupnya.

Berhenti kuliah, memulai startup

Bagaimanapun, jika kebanyakan founder memulai dengan berlari, Ferry harus mundur selangkah terlebih dahulu. Ia tidak punya pengalaman bisnis sama sekali dan tidak tahu bagaimana menjalankan sebuah perusahaan. Jadi ia mengambil langkah logis berikutnya dan berkuliah untuk mendapat gelar MBA di Harvard University. Rencananya adalah untuk menyelesaikan MBA di Harvard sehingga ia akan mendapatkan pengalaman yang diperlukan untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik. Namun, setelah hanya satu semester, rencananya harus diubah lagi.
“Saya ingat ketika semua orang mempertanyakan keputusan saya untuk berhenti, tapi itulah yang harus dilakukan. Berhenti kuliah adalah keputusan yang sangat sulit, baik untuk saya dan pasangan saya karena ia bekerja untuk LinkedIn pada saat itu dan memiliki saham yang belum sepenuhnya diperoleh, tapi saya ingat pernah mengatakan “kita [berusia] 23, kita masih cukup muda untuk melakukan kesalahan” dan bahwa tidak ada waktu yang lebih baik.” kata Ferry. Saat itu industri e-ticketing baru mulai mendapatkan traksi di Indonesia dan perusahaan seperti Tiket baru saja menerima dana. Ferry mengatakan kepada hadirin di Startup Asia bahwa ia percaya jika mereka tidak masuk ke pasar pada waktu yang tepat, mereka akan ketinggalan kereta.
Itulah saat Traveloka lahir. Belum seperti apa yang kita kenal saat ini, melainkan masih pada bentuk paling awal. Pada awal berdirinya, Traveloka hanyalah sebuah platform flight search dan aggregator penerbangan. Ada penjelasan yang sangat sederhana terkait hal itu: yakni, karena Ferry dan rekan-rekannya adalah engineer dan itulah yang mereka sukai. Namun, pasar ingin lebih. “Dengan cepat kami belajar bahwa masalah yang terjadi bukan hanya saat menemukan penerbangan tapi juga saat melakukan transaksi” jelasnya. Pelanggan tidak puas menggunakan layanan yang berbeda untuk menyelesaikan proses pembelian mereka, dan itulah saat ketika Traveloka memutuskan untuk menyelesaikan banyak masalah yang dihadapi sebagian besar perusahaan, tidak hanya di industri teknologi tetapi secara umum.

Maskapai penerbangan mulai bekerjasama

Ferry bercerita bahwa perubahan terbesar yang harus mereka lakukan dalam hal gaya perusahaan adalah pengelolaan tim mereka. Mereka harus bertransformasi dari hanya sekitar delapan orang hingga menjadi tim sebenarnya dengan divisi seperti customer service, karena mereka sekarang berhadapan dengan uang milik orang lain, sehingga memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi dari apa yang mereka pikirkan sebelumnya. Traveloka belajar bahwa tidak mungkin menjadi perusahaan yang hidup semata-mata di internet. Sebaliknya apa yang harus lakukan startup adalah menjadi perusahaan fisik dengan kehadiran online. Untuk seseorang dengan latar belakang manajemen yang terbatas, itu adalah tantangan bagi Ferry untuk mengelola timnya dengan cara yang efektif.
Ketika ditanya dari mana ia mendapat inspirasi dan apa yang membantunya mengelola timnya dengan baik, Ferry menyebut buku karya Ben Horowitz, veteran startup dan legenda VC, The Hard Thing about Hard Things sebagai sumber inspirasinya. “Buku ini mengajarkan saya bahwa orang hanya memperhatikan pertumbuhan dan pengguna, tetapi Anda harus fokus dengan apa yang ada di balik hal tersebut – seperti membangun tim yang tepat. Orang-orang tidak berbicara tentang hal ini karena tidak secara langsung berhubungan dengan internet. Tetapi pada akhirnya kami adalah perusahaan dan kami harus terlebih dahulu dan terutama membangun sebuah perusahaan.” katanya.
Namun, masalah mereka tidak hanya itu. Sebagai startup kecil, perusahaan besar terutama maskapai penerbangan tidak benar-benar bersedia untuk bekerjasama dengan Traveloka, bahkan nyaris tidak memperhatikan mereka. Untuk mengatasi hal ini, Ferry kembali ke poin awal tentang membangun sebuah perusahaan dengan fokus fisik dan online, bukan sebaliknya. Traveloka memiliki satu strategi untuk mengatasi masalah ini yang merupakan strategi yang sama yang mereka gunakan untuk menjadi kuat di pasar: “Jika Anda membangun pelayanan yang baik, orang-orang akan datang.” Ferry percaya bahwa Anda harusnya tidak membangun layanan dimana orang hanya menentukan salah satu fitur yang mereka suka – melainkan pengguna harus menyukai keseluruhan layanan tersebut. Inilah yang Traveloka lakukan; mereka membangun sebuah layanan yang ingin digunakan orang. Ini memungkinkan tim untuk mendapat basis pengguna yang besar dan akhirnya mendapatkan perhatian dari perusahaan penerbangan.

“Maskapai penerbangan selalu memiliki lebih banyak persediaan daripada permintaan sehingga layanan seperti yang kami punya bisa membantu mereka mengisi kursi yang kosong. Bahkan jika mereka tidak ingin bekerja dengan kami, mereka [sebenarnya telah] bekerja [dengan kami].” Kini, Traveloka telah berkembang dari tim kecil menjadi sebuah perusahaan. Website yang memiliki peringkat Alexa 150 di Indonesia ini memiliki puluhan juta pageview per bulan. Sejak diluncurkan, Traveloka telah mengumumkan dua putaran pendanaan; salah satunya dari East Ventures 

E-Commerce: Bhinneka.com


Di tahun 1993, Hendrik Tio dan beberapa orang rekannya bekerja di sebuah perusahaan asing. Karena pihak asing tersebut memutuskan untuk fokus di negara asalnya,lalu bermodal nekatlah mereka bergabung membentuk sebuah perusahaan kecil yaitu PT. Bhinneka Mentari Dimensi. Mereka memulai bisnis baru ini di tahun 1993 yang saat itu masih fokus mendistribusikan produk luar negeri. Berkat kerja keras mereka, akhirnya di tahun 1994 mereka berhasil menjadi official distributor berbagai macam produk luar negeri yang fokus pada produk large printer. Perusahaan terus berkembang sebagai distributor produk luar negeri, dan mulai merambah ke bisnis IT pada tahun 1995. Bisnis pun berkembang pesat, hingga tahun 1997 PT. Bhinneka Mentari Dimensi mendapatkan penghargaan Distributor of The Year dari Micron Electronic.

Tidak ada yang tidak mungkin dalam sebuah bisnis. Tahun 1998, perusahaan mulai goyah dan terpuruk karena adanya krisis moneter. Brand-brand luar negeri yang sebelumnya sebagai ujung tombak perusahaan mulai meninggalkan Indonesia. Mau tidak mau mereka melakukan apa saja demi kelangsungan hidup perusahaan dan pemangkasan karyawan pun terpaksa dilakukan. Palugada (aPA LU mau Gue ADA) menjadi prinsip mereka saat itu. Apa yang customer inginkan mereka berusaha menyediakan. Bahkan sembako pun mereka jual. Sempat berbisnis tambak udang di Bali, namun karena kurangnya pengetahuan akan bidang yang dipilih akhirnya gulung tikar juga.
Namun pada tanggal 1 Juni 1999 yang sekarang dikenal dengan Hari Kebangkitan Bhinneka, Hendrik Tio dan rekan-rekan berkumpul bersama, mencoba membicarakan kelanjutan bisnis mereka akan seperti apa, akan bagaimana. Karena sebagian dari mereka merupakan lulusan IT, akhirnya mereka mencoba peruntungan untuk membuat bisnis melalui internet (ecommerce), maka terbentuklah www.bhinneka.com. Bisnis ecommers yang pada saat itu belum begitu dikenal, membuat mereka menjadi satu-satunya perusahaan yang menawarkan kemudahan bagi customer. Dengan duduk manis di ruman atau kantor, customer hanya tinggal mengklik tombol buy, bayar, maka barang akan sampai di tujuan.

Saat itu di luar negeri sebenarnya sudah memulai terlebih dulu. Namun tujuan bisnis ecommerce saat itu adalah ingin berlomba-lomba kepada IPO yang akhirnya terkenal dengan internet Bubble. Dan karena beberapa tim cukup mengetahui seluk beluk internet, jadilah mereka memulainya walaupun saat itu mereka memulai dengan segala keterbatasan dan sederhana. Pada saat memulai  bisnis internet ini sebenarnya dengan modal sangat kecil. Saat itu semua hosting masih di Amerika, mereka cuma beli domain dan bayar bulanan yang tidak lebih dari $30. Jadi modal awal lebih digunakan untuk bertahan hidup. Jika ditotal invest tidak lebih dari $10.000.

Pelan tapi pasti, akhirnya tahun 2001 mereka membuka offline store pertama yang terletak di Mangga Dua Mall. Tidak besar memang, namun hal tersebut menunjukkan bahwa Bhinneka.Com nyata. Mereka juga berpikir bahwa karakter customer ada yang menginginkan melihat produknya langsung, maka dibangunlah offline store pertama Bhinneka.Com. Bisnis ecommers mereka tetap digemari, dan sudah menjadi website acuan khalayak. Berbagai penghargaan tak henti-hentinya berdatangan. Bubu Award dengan kategori ecommers, didapatkan berturut-turut pada tahun 2002, 2003 dan 2005. Tahun 2004 juga mendapatkan penghargaan The Best  Ecommerce  Company  dari SWA dan masih banyak lainnya. Makin tua makin jadi, mungkin itu yang pas dipakai untuk perusahaan ini. Selain berbagai penghargaan yang didapat, Bhinneka.Com juga membuat partner bisnis semakin terpaku. Berbagai macam penghargaan dari bisnis partner pun didapat, di antaranya Roland Creative Award, Best Cisco SMB Products Reseller, Microsoft Best Contribution for Breath Partner pada tahun 2006.

Makin banyaknya permintaan customer, maka ditambahlah offline store, yaitu di Point Square dan Ambassador pada tahun 2007. Dan tahun 2008 juga dibuka offline store lagi yaitu di Pasific Place, Grand Indonesia dan Cibubur Juction. Kedekatan dengan brand HP dan menjadi bisnis partner yang cukup erat, akhirnya membuat Bhinneka.Com membanguan dua offline store khusus untuk produk-produk HP di Mangga Dua Mall dan Ratu Plaza. Bhinneka.Com juga memperluas kategori dengan membuka Photography Store pada tahun 2010 di Gunung Sahari berdekatan dengan kantor utama Bhinneka.Com.

Membuat bisnis ecommers menjadi berkembang dan maju mau tak mau menjadikan Bhinneka.Com mengikuti perkembangan pasar dan teknologi. Pada tahun 2011, Bhinneka.Com mulai menunjukkan taringnya dengan memulai kategori-kategori baru seperti Home & Electronic, Toys dan Sport and Outdoor. Di tahun 2013 kategori yang disediakan sudah semakin banyak, seperti ditambahkannya Otomotif, Fashion, Perkakas,  Baby and Toys, dan masih banyak lainnya.
kerjasama dengan berbagai pihak bank juga mulai dilakukan, seperti dengan program cicilan seperti dari BCA, Mandiri, CIMB Niaga, ANZ, UOB, Danamon, Bukopin, dan Mega. Serta dengan pembayaran elektronik yang bekerjasama dengan XL. Bhinneka.Com juga meluncurkan mobile web serta fitur potret hantu pada tahun 2012, lalu meluncurkan fitur-fitur menarik lainnya seperti ListPedia!, Balai Bhinneka, Bhinneka Travel, Bhinneka Affiliate ver. Beta dan terakhir meluncurkan Write & Win.

Pertumbuhan Bhinneka.Com semakin signifikan. Pada tahun 2013 ini customer yang sudah berbelanja sebanyak 518.662 setelah sebelumnya padah tahun 2012 berjumlah 345.691 baik perorangan maupun perusahaan. Begitupun juga pertumbuhan karwayan, dari awal dibentuk hanya sekitar 12 orang, saat ini sudah mencapai 500 karyawan lebih. Komunitas Bhinneka.Com sendiri juga makin bertambah, saat ini follower twitter @bhinnekacom mencapai 29600 dan Fans Page di Facebook Bhinneka.Com mencapai 264.000 orang.
Tidak ada yang tidak mungkin jika tekad, semangat, doa, dan usaha selalu ada menjadikan semuanya bisa dilalui. Seperti yang ditempuh Hendrik Tio dan rekan-rekan hingga 21 tahun ini menjadikan Bhinneka.Com menjadi webstore nomor satu pilihan masyarakat Indonesia.

E-Commerce: Lazada.co.id

Lazada.co.id The Fastest Growing e-Commerce in Indonesia – Keberhasilan sistem perdagangan online (eCommerce) di Indonesia tidak lepas dari antusiasme masyarakat Indonesia yang mendambakan sebuah kepraktisan dalam berbelanja. Lazada.co.id adalah salah satu toko online terbaik tanah air yang hadir dengan konsep produk yang lengkap dan kemudahan belanja online pesan antar. Adalah sebuah perjalanan yang menabjubkan bagi Lazada.co.id dan orang-orang dibelakanganya yang membuat Lazada menjadi besar seperti sekarang.

Bayangkan saja, Dalam kurun waktu satu tahun, Lazada.co.id kini telah menjadi toko online terbesar di Indoneia. Wajar bila banyak yang menjuluki Lazada.co.id sebagai “The Fastest Growing e-commerce in Indonesia”, Mari kita simak sejarah perjalan Lazada.co.id di dunia e-commerce tanah air.

Timeline lazada indonesia timeline
Januari 2012 – Rocket Internet yang bermarkas di Berlin, Jerman mendirikan sebuah kantor di ibukota indonesia, Jakarta. Saat itu Rocket Internet baru memperkerjakan 4 orang karyawan di Lazada.
15 Maret 2012 –  Website Lazada.co.id diluncurkan pada bulan Maret 2012, bukan hanya di Indonesia saja namun di Philipina, Thailand, Malaysia, Vietnam dan menjadikan Lazada sebagai toko online yang kini tidak asing lagi di telinga setiap orang di wilayah Asia Tenggara. Tepatnya pada tanggal 15 Maret lazada.co.id terbuka untuk umum, dengan 4 kategori utama dan 4.000 produk didalamnya.

22 Maret – Selang satu minggu setelah peluncuran, lazada.co.id mendapatkan pelanggan pertamanya, yang kemudian memberikan testimoni pada sebuah interview mengenai kepuasaanya berbelanja di lazada.co.id.

April 2012 – Dengan pelayanan terbaik dari segi kelengkapan produk, pelayanan, dan kelengkapan sistem pembayaran termasuk COD, dalam jangka waktu satu bulan setelah peluncuran, jumlah pelanggan lazada.co.id telah mencapai 1000 pelanggan.

Juni 2012 –  Semakin banyaknya ragam produk yang dijual di lazada.co.id, Membuat Lazada membuka kantor baru yaitu sebuah warehouse dan pusat distribusi, kantor terbaru ini menampung dengan baik tiap produk yang tampil pada website dan mengatur tiap pemesanan pelanggan dengan teliti sehingga kemungkinan kesalahan pengiriman kecil terjadi.

LAZADA-Indonesia-Belanja-Online
Agustus 2012 – Berkat keseriusan dan kerja keras seluruh karyawan dibelakang Lazada, pada bulan Agustus lazada.co.id menjadi top 100 website di Indonesia! Dibulan ini pula Lazada telah memiliki 200 karywan.

September 2012 – Berkat cepatnya perkembangan lazada.co.id yang diiringi dengan atusiasme masyarakat Indonesia terhadap sistem belanja online, pada bulan sepember Lazada.co.id telah menduduki top 70 website di Indonesia.

14 September 2012 – JP Morgan Asset Management mengkonfrimasi investasi terhadap jaringan LAZADA Asia Tenggara. CEO LAZADA Regional Asia Tenggara, Maximilian Bittner menyatakan, “Kami sangat merasa terhormat untuk menyambut JP. Morgan untuk menjadi investor kami dan tentunya sangan bahagia bergabung dengan investor dengan berbagi visi dan kepercayaan akan potensi besar wilayah yang berpopulasi besar dengan mereplikasi perilaku berbelanja online di negara maju.” (Kutipan Wikipedia).

8 Oktober 2012 – Peka dengan perkembangan trend di Indonesia, pada 8 oktober lazada.co.id menjadi trending topic #2 di sosial Twitter dengan campaign hastag #Bringmeto1D. Dalam campaign One Direction ini Lazada bekerjasama dengan SonyMusic untuk memberangkatkan beberapa pelanggan Lazada.co.id untuk bertemu dengan One Direction.

one direction lazada indonesia

24 oktober 2012 – Tim Marketing sosial media Lazada bersorak gembira dengan melihat keberhasilannya atas 100,000 “likes” pada akun Facebook page Lazada.co.id.

12 November 2012 – Kinnevik, perusahaan investasi dari Swedia menanamkan investasi hingga lebih dari USD 40 juta. (Baca lengkapnya di Wikipedia)

Desember 2012 – Dengan pelanggan yang terus puas dengan pelayanan dan produk yang dihadirkan, pada bulan terakhir di 2012, Lazada.co.id berada diposisi top 60 website di indonesia dan “like” Facebook yang sudah menembus angka 220.000.

5 Desember 2012 – Summit Partners, salah satu perusahaan modal usaha terbesar di dunia berinvestasi sebesar USD 26 juta pada Lazada. (Baca lengkapnya di Wikipedia).

12 Desember 2012 –  Angka 12.12.12 adalah sebuah revolusi di dunia e-Commerce di Indonesia yang mana event ini diprakarsai oleh Lazada. Pada 12 desember 2012 ini Lazada.co.id menghadirkan berbagai produk pilihan dengan diskon yang sangat besar. Angka penjualan melonjak pesat setelah campaign ini.

Lazada-Indonesia online revolution 12.12.12 event


31 Desember 2012
– Pentingnya sebuah User Interface sebuah website untuk kemudahan berbelanja tiap orang menjadikan Lazada meluncurkan website dengan interface terbaru, yang lebih bersahabat dan mudah digunakan oleh setiap pengunjung lazada.co.id. Pada bulan ini juga website lazada.co.id sudah memiliki kategori produk sebanyak 13 buah dan 25.000 produk yang dijual online.

Januari 2013 – Tengelmann, group retail strategis dari Jerman menanamkan dana investasi yang dikabarkan mencapai USD 20 juta. (Baca lengkapnya di Wikipedia)

Februari 2013 – Iklan TVC Lazada.co.id tayang perdana di televisi nasional indonesia.


Maret 2013 – Kepuasan pelanggan Lazada.co.id tercermin pada peringkat Lazada.co.id mejadi website terbaik top 40 di Indonesia.
lazada indonesia mega promo

E-Commerce: Bukalapak

Bukalapak.com adalah ecommerce di Indonesia yang dikenal kuat di niche sepeda. didirikan awal 2010 dengan sumber daya sangat terbatas, dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, Bukalapak.com telah menjadi ecommerce yang sangat diperhitungkan, memiliki 25,000 seller dan 60,000 user, pada pertengahan tahun 2011 Bukalapak.com mendapatkan suntikan dana dari Batavia Incubator untuk ekspansi.
Mari kita simak kisah bagaimana Achmad Zaky, founder dan CEO Bukalapak mendirikan dan membesarkannya dan seperti apa konsep-konsepnya dalam membangun sebuah bisnis.

How to start & get idea
Start awalnya dari ide. Tapi ya ide cuma ide kalau tidak dieksekusi, makanya langkah berikutnya adalah eksekusi, eksekusinya harus continue, terus menerus, fokus dan konsisten, jangan melihat bisnis hanya 6 bulan atau 1 tahun, mikirnya harus long term 6 tahun. Tim penting sekali, di Bukalapak ataupun Suitmedia, recruiting menjadi proses yang luar biasa penting, kami tidak ingin class B people masuk, kami inginnya class A people, orang yang punya kompetensi dan passion, sevisi dengan kita, chemistrynya ada.  3C  yang kami pegang terkait recruitment adalah Commitment, Capability atau Competency satu lagi Compatibility. Harus satu budaya, satu pemahaman, satu pemikiran.

Bagaimana cara dapat ide yang bagus ?
Ide selalu datang dari masalah yang kita hadapi dan kemudian kita hubungkan kompetensi apa yang kita miliki dengan ide atau peluang yang ada, misalnya dulu saya bangun Suitmedia, kami membangun kompetensi untuk membuat website dan desain yang bagus untuk klien, me-marketingkan website dan sebagainya. Di saat yang sama teman-teman kami sering tertipu saat belanja online, hal-hal seperti ini menjadi pijakan untuk kami membuat Bukalapak.com yang ternyata bisa jalan, karena kami punya kompetensi dalam membuat dan me-marketingkan website. Jadi, selalu berawal dari titik apa yang kita punya. Suitmedia dulu berawal dari kompetensi para foundernya di engineering, lalu kami menarik orang design, kok rasanya kompetensi kami di design juga oke, akhirnya kami buat produk yang ternyata jalan.
Kalau Hijup idenya berasal dari karyawan kami, ada yang nyeletuk pingin punya ide jual jilbab online, momentnya pas saat ramadhan, ya sudah kami coba. Kebetulan di kantor ini kami sangat terbuka akan ide. Jika teman-teman ada ide dan manajemen merasa punya potensi pasar, ya sudah kami coba jalankan. Karena resources kami di Suitmedia sudah ada semua, Suitmedia sebagai engine titik awal kami.
Jadi fokus di kompetensi saja, jangan fokus di sesuatu yang bukan di kompetensi kita.
Ide tidak hanya di awal, tetapi juga ada di proses, justru ide yang ada di  saya cenderung setuju kalau ide itu cheap, yang penting eksekusi. Ide gampang ditiru tetapi eksekusinya yang luar biasa sulit ditiru dan tentu saja eksekusi butuh ide. Ide mau buat produk apa, ide untuk menggaet user, strateginya seperti apa, justru saya melihat ide ada di dalam proses.
Masuk niche sepeda karena tidak sengaja
Bukalapak dimulai pada Februari 2010.
Kenapa kami masuk di niche sepeda ?  karena … tidak sengaja !
Tool marketing kami saat itu hanya Facebook. Kami spend Facebook ads hanya sedikit, kami tidak spend budget untuk Adwords, tidak spend budget untuk iklan di majalah, hanya dari teman ke teman yang mengajak join Bukalapak, kami add teman-teman di Facebook dan mengajak mereka. Bahkan orang yang kami tidak kenal juga kami add, misalnya orang yang me-like fanspage suatu toko online, kami kan tidak kenal dan kami hanya merasa orang-orang me-like toko online harusnya suka jualan online. Saat itu kami benar-benar ketok pintu.
Kebetulan kebanyakan dari orang yang kami add ini suka sepeda. Kami juga terbantu beberapa moment seperti sepeda fixie yang waktu itu cukup dashyat, juga Car Free Day.
Kombinasi dari kontinuitas, fokus, targeted pada orang-orang yang menurut kami suka jualan online konsisten mendekati calon pembeli, juga faktor luck karena trend sepeda sedang rising. Hal seperti ini yang akan membangun Bukalapak.com

Pada saat itu hanya 3 orang yang terlibat di Bukalapak, 1 staf full time, 1 bantu-bantu karena aslinya engineer, lalu terakhir saya sendiri, yang paling massive mengundang orang masuk Bukalapak waktu itu saya di sela-sela pekerjaan di Suitmedia atau malam harinya setelah pekerjaan selesai. Itulah kenapa saya memutuskan pindah dari Suitmedia untuk fokus di Bukalapak, karena yang banyak memperjuangkan di awal juga saya, ide Bukalapak waktu itu juga berasal dari saya.
Hal seperti ini dilakukan oleh hanya 2 orang staf kami, 1 staf bantu-bantu karena aslinya engineer, jadi ya 1 orang saja sebenarnya, dibantu oleh saya kami lakukan secara berkelanjutan, sehari 1 orang bisa mengajak 100 orang lewat Facebook messages untuk mengajak orang berjualan di Bukalapak.
Kami menganggap progress Bukalapak saat ini tidak secepat yang kami bayangkan, cobalah lihat Pinterest, Twitter yang tractionnya dahsyat. Dengan pertumbuhan seperti sekarang, mungkin butuh 10 tahun baru bisa selevel dengan tier two website, seperti Okezone misalnya, oleh karena itu kami harus bekerja lebih keras.
Kalau dengan 2 orang staf kami bisa jalan, dengan 10 orang harusnya kami bisa lebih cepat, cara berpikir saya seperti itu, kalau ternyata hasilnya tidak begitu ya berarti ada yang salah.

Traction dan Memecahkan Masalah di Ecommerce
Untuk mendapatkan traction atau result bagus dari suatu marketing effort, startup harus menyelesaikan masalah yang besar atau yang paling matter.
Kalau di Indonesia, untuk E-commerce, challenge di Indonesia itu kepercayaan. Kalau saya tanya kenapa belum belanja online, dari 10 orang yang saya tanya, 8 menjawab tidak percaya, apakah barang yang dibeli bisa sampai,  sampainya cepet atau tidak, barangnya apakah cocok dengan ekspektasinya, dari 8 orang ini, 2 orang di antaranya menjawab takut tertipu, menurut saya sebenarnya bukan masalah keamanan, tetapi masalah kepercayaan. Jadi kami harus fokus bagaimana menyelesaikan masalah kepercayaan ini, misalnya mengedukasi seller.
Di ecommerce ada 2 sisi : seller dan buyer. Masalah di sisi seller adalah bagaimana mereka dapat revenue tinggi dan sebaliknya buyer butuh seller yang menjual barang bagus. Keduanya ini harus di manage.

Saya pernah ketemu counter HP, barangnya dia murah, terus saya tanya kenapa tidak jual online? Dia jawab “takut perang harga, di semua forum online pada nawar-nawar, kompetitor juga ikut menurunkan harga”. Kecenderungan sekarang, jualan online juga jadi ajang price war, di sisi lain, pengusaha online ini juga tidak punya brand. Seharusnya mereka bisa menonjolkan service dan kelebihan dia yang lain. Online shop seharusnya branded.
Kami sering membuat kisah sukses dari seller online lalu kami sebar ke Twitter, gunanya untuk mengedukasi rekan-rekan seller bahwa untuk menjadi seller terpercaya itu penting sekali, sekarang juga ada beberapa seller yang berani jual sedikit mahal, karena memiliki banyak rekomendasi, sehingga buyer memilih bayar lebih mahal tetapi barang sampainya cepat dan terpercaya. Aspek ini yang masih kurang di sisi online, saat ini mayoritas buyer melihat semua seller sama saja, price war diutamakan, walaupun ada buyer yang bisa menyelidiki seller mana yang sudah aktif di berbagai forum online, tetapi orang awam tidak bisa membedakan.

Kredibilitas toko online sangat dipengaruhi oleh good experience. Kalau jualan barang, barangnya harus bagus, sampai ke pihak buyer juga harus bagus, packagingnya harus bagus, sampainya cepat. Hal seperti ini banyak sekali pekerjaan rumahnya, kadang di online marketplace juga ada seller yang deskripsinya tidak sesuai dengan barangnya, ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi online marketplace di Indonesia untuk bareng-bareng mengedukasi seller.
Fundraising
Fundraising itu sebenarnya alat untuk tumbuh mencapai visi kita. Tetapi saya melihat banyak startup yang menjadikannya tujuan.
Kalau kita tidak butuh alat, dan sudah punya alat lainnya ya kita tidak tidak perlu pakai.
Di Hijup, kami bisa profitable since first month, tidak butuh fundraising, kalau dikasih duit malah bingung buat apa?
Kalau Bukalapak, memang berbeda, sangat challenging, visinya menyediakan service bagi penjual dan pembeli supaya saling percaya via online, business modelnya unik, sekarang belum ada business model marketplace yang untung, kebanyakan tidak mengenakan charge ke user. Kompetisinya sendiri juga ketat, sehingga kami butuh “bensin” dalam bentuk fundraising supaya bisa bernafas lebih lama.
Bagaimana cara dapat fundraising? Kerja. It’s all about execution & performance, dana yang didapat itu digunakan untuk bekerja, yang menentukan nilai perusahaan kita itu ya hasil kerja kita. Kalau kerjaan kita bagus, investor akan respek dengan kita.

Kadang ada juga investor series A 10 miliar, saya bahkan harus menahan-nahan tawaran ini, karena tidak masuk akal, kami saja merasa belum show dan harus menyiapkan dapurnya.
Di Bukalapak kami cenderung ngirit dan hati-hati, tidak sembarang eksekusi strategi, hiring karyawan banyak-banyak dengan dana dari investor, saya ngetes dulu, misal kalau mau kampanye sosial media dengan target 100 ribu follower, jangan langsung bayar kanan kiri untuk tweet berbayar. Karena bisnis itu perjalanan long term, marathon, bukan sprint. Simpan dana sedikit-sedikit, yang tadinya habis 1 tahun, kalau hemat bisa tahan sampai 3 tahun. Sampai pada titik tertentu kalau kita lihat dapat tractionnya, lalu berpikir untuk expand, baru kita perlu fundraising. Misal ide kita bekerja di Jakarta, kita tes lagi di Bandung, bisa jalan, berarti make sense dong kalau kita spend budget untuk expand ke Surabaya, Semarang dan kota lainnya karena sudah ada role modelnya di Jakarta dan Bandung.

Kalau sekarang, sepeda sebagai role model tidak mudah diduplikasi ke lainnya karena momentum niche sepeda yang unik, business model kami juga belum siap untuk diduplikasi, kalau dipaksakan, kami kuatir business modelnya kurang kuat.
Saya melihat banyak startup yang besar sudah menemukan business model yang pas dan menghasilkan uang, Amazon dari awal sudah generate money, Ebay di hari pertama launching sudah generate money, untuk upload buyer harus bayar, Rakuten juga ada fixed monthly fee dan fee transaction.
Jadi kalau pendapat saya, business modelnya harus benar-benar bekerja dulu baru lakukan fundraising.

Bootstrapping
Saat Bukalapak baru ada 3 orang (hanya 2 staf dan saya sendiri, 2 orang ini pun sambil mengerjakan project di Suitmedia), kami disubsidi oleh Suitmedia, resource kami sangat terbatas, it’s all about priority, kami harus fokus pada apa yang really matter.
Satu orang ngurus teknologinya, satunya ngajakin orang. Sudah, tidak usah hiring-hiring lagi sampai itu jalan.
Prinsip ini kami pegang sampai sekarang. Apa yang paling penting itu kami kerjakan satu hal itu dengan sangat fokus. Kalau sambil mikirin yang lain, bisa tidak fokus, tidak bisa detail dan bisa-bisa tidak ada hasilnya.

Kalau investor datang, saya cenderung tidak minta-minta, saya percaya kami punya power untuk menghasilkan performance bagus, tidak di funding pun kami juga bisa jalan walaupun agak pelan.

Founder Bukalapak
Founder Suitmedia/Bukalapak awalnya saya, Achmad Zaky dan Nugroho, kami berdua dari Teknik Informatika ITB.
Fajrin teman dekat saya, masuk belakangan ke Bukalapak, resign dari BCG (Boston Consulting Group), cerita tentang Fajrin ini juga menarik.
Saya sendiri jujur sebelum memulai memulai ini semua, lulus kuliah saya apply ke BCG dan Mckinsey. Goal saya waktu itu Cuma 2 : Kerja di tempat yang paling bagus, which is BCG dan Mckinsey waktu itu. Tetapi saya gagal dapat pekerjaan di dua tempat ini, di dua tempat ini rata-rata mereka hanya hiring 1 orang, sangat challenging. Lalu saya rekomendasikan Fajrin, saat itu dia belum business minded, sangat scientist minded karena hobinya matematika. Fajrin ikut test, terus lolos.

Berjalan setahun, kami berdua sering saling kontak, suatu saat Fajrin bilang ke saya kalau dia bosan, kurang challenging Di BCG dia advice strategi kepada konglomerat, bagi dia “that’s it” selamanya dia jadi advisor aja, dia ingin bangun sesuatu dari nol, lalu suatu saat, saya bilang ke dia, “Suitmedia jalan nih!” Kami punya client base yang bagus, kami ada kas cukup lumayan, ada Bukalapak, saya juga cerita kalau saya lagi ngobrol dengan Takeshi Ebihara dari Batavia Incubator, lalu dia tanya “wah? Beneran nih?” lalu Fajrin ikut gabung dan ikut deal dengan investor. Saat itu saya keder juga karena saya tidak sanggup menggaji dia begitu tinggi, akhirnya saya kasih share.
Saya sendiri backgroundnya technical, waktu kuliah tingkat tiga sempat buat startup Deft Technology namanya, coding sendiri, sempat punya warung! Benar-benar offline store, jadi saya ada background bisnis dan juga teknikal. Sejak SMA saya juga sering jualan kecil-kecilan. Tapi sebenarnya waktu baru mau masuk ITB tujuan saya cari kerja bagus dengan gaji besar, tapi sambil berjalannya waktu di ITB, saya merasakan perubahan, kata orang-orang di ITB sangat entreprenerial, karena lulusannya bisa jadi role model, ada Aburizal Bakrie, Arifin Panigoro, di sana imagenya entrepreneur itu keren. Makanya pilihan saya Cuma 2 : Kerja di perusahaan seperti Mckinsey, BCG atau buat perusahaan sendiri dan perusahaannya harus jadi besar.

Kami sering membicarakan valuasi saham kami dengan detail, valuasi saham dibangun dari kerja, setiap pekerjaan yang kita buat membuat nilai pekerjaan meningkat, semakin efektif dan semakin cepat kita kerja, membuat value perusahaan cepat naik. Senantiasa kami mencari cara bagaimana kita kerja yang menghasilkan value.
Kalau saya menilai perusahaan dari kas dan people, bila orang berani bayar untuk service kami, kas akan datang, makanya bagi kami, ngirit itu penting banget, harus yakin apa yang kita spend itu building value perusahaan.

Demikian artikel mengenai E-Commerc: Bukalapak.Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Original post by startupbisnis.com edited by me.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Fajar - Manssizz Corporation | Tutorialing For All