Thursday, February 25, 2016

Model-Model E-Business

Model-model yang berkembang mengenai e-business, yang dengan demikian berlaku juga untuk eprocurement. E-procurement adalah salah satu pengembangan e-commerce yang mulai berkembang pada akhir abad-20 ini dan tidak diragukan lagi akan terus berkembang dengan pesat pada permulaan abad-21 ini.

Ada 4 model pokok yang berkembang dalam revolusi internet yang juga dinamakan the Economy, yaitu:
  1. Business-to-Business (B2B)  Adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada perusahaan lain. ini diperkirakan sedang berkembang dengan cepat dari segi volume dan nilai perdagangan, jauh melebihi model-model yang lain.
  2. Business-to-Consumer(B2C) ini adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada pasar atau publik. Contohnya: Lazada.co.id 
  3.  Consumer-to-Consumer (C2C) ini adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perorangan juga. Contohnya: Bukalapak.com, eBay.com, dll
  4. Consumer-to-Business (C2B) ini adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perusahaan. Cotohnya: priceline (priceline.com) dimana konsumen menawarkan harga tertentu dimana ia ingin berbagi barang dan jasa, termasuk tiket pesawat dan hotel
dalam perkembangannya, perlu dibedakan antara B2B E-Commerce dan B2B Exchange. Keduanya memang menggunakan teknologi internet, namun mempunyai cara dan pasar yang berbeda, seperti dijelaskan di bawah ini  
  1. B2B E-Commerce Bentuk ini menawarkan penjualan atau pembelian dalam bentuk maya tetapi oleh satu perusahaan pada perusahaan lain saja. Jadi tidak terbuka untuk banyak pengusaha agar dapat ikut. 
  2.  B2B Exchange Sedangkan bentuk ini ialah padanan dari stok exchange misalnya, dimana transaksi terbuka untuk semua perusahaan yang mau melakukannya. Jadi B2B Exchange adalah suatu jaringan dimana banyak pembeli dan penjual dapat bertemu di ruang perdagangan maya.
Mengenai cara pembayaran, sesuai dengan cara transaksinya sendiri, juga secara maya (virtual), apakah dalam bentuk L/C, money transfer, credit card, P-Cards atau instrumen lain.

Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-business, cara yang sering digunakan adalah menggunakan prinsip 4W, yaitu:
  • What = menjelaskan tentang aktifitas apa saja yang ada dalam e-business.
  • Who = menjelaskan siapa saja yang terlibat dalam aktifis e-business.
  • Whare = menjelaskan dimana saja aktifitas bisnis dilakukan.
  • Why = menjelaskan mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat mengimplementasikan e-business.
Adapun model-model E-Business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis, yaitu:
  • Virtual Storefront yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya mengunakan sarana-sarana tradisional, seperti jasa pos dan kurir. Misalnya, Lazada.co.id, Bhinneka.com, dll
  • Marketplace Concentrator yaitu yang memusatkan mengenai prodik dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding-bandingkan dan kadang kala juga melakukan transaksi pembelian. Misalnya, mataharimall.com, ae.com, dll
  • Information Brokerme yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga da ketersediannya dan kadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan. Misalnya: traveloka.com, cheapoair.co.au, dll
  • Transaction Broker yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. Misalnya: etrade, ameritrade, dll
  • Electronic Clearinghouses yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. Misalnya: bid.com, onsile, dll
  • Reverse Auction yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang dispesifikasikan ileh pembeli.
  • Digital Product Delivery yaitu layanan yang menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya melalui internet.
  • Content Provider yaitu layanan yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan, pendapatan dapat dihasilkan dari biaya langganan atau biaya akses.
  • Online Service Provider yaitu penyedia layanan dan dukungan bagi para pemakai perangkat lunak dan perangkat keras. Misalnya, Telkom Speedy, Indosat M2, dll.

 Original post form kompasiana.com edit by me

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Fajar - Manssizz Corporation | Tutorialing For All